Today is Kartini's day

A very historic day in Indonesia, which makes women more eager to fight. She contributed in this country, she make a school for children and she released book entitle "Habis Gelap Terbitlah Terang". usually, pada hari Kartini tanggal 21 April ini, pada setiap sekolah di seluruh Indonesia akan melaksanakan upacara atau pawai sesuai ketentuan dari sekolah mereka.

Mengapa di Indonesia yang menjadi simbol para wanita adalah RA.Kartini? beliau memang salahsatu pahlawan Indonesia, ada pendapat dari seorang   Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar, bahwa Kini, kita juga bisa bertanya, Mengapa harus Kartini? Ada baiknya, kita lihat sekilas asal-muasalnya. Kepopuleran Kartini tidak terlepas dari buku yang memuat surat-surat Kartini kepada sahabat-sahabat Eropanya, Door Duisternis tot Licht, yang oleh Armijn Pane diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini diterbitkan semasa era Politik Etis oleh Menteri Pengajaran, Ibadah, dan Kerajinan Hindia Belanda Mr. J.H. Abendanon tahun 1911. Buku ini dianggap sebagai grand idea yang layak menempatkan Kartini sebagai orang yang sangat berpikiran maju pada zamannya. Kata mereka, saat itu, tidak ada wanita yang berpikiran sekritis dan semaju itu.
 
Kalau saja ada yang sempat menerbitkan pikiran-pikiran Rohana dalam berbagai surat kabar itu, apa yang dipikirkan Rohana jauh lebih hebat dari yang dipikirkan Kartini. Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fa -timah dari Aceh, klaim-klaim ke terbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda.Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita.

Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. 

Masyarakat Indonesia, khususnya umat islam, sesungguhnya memiliki sejarah keemasan yang panjang. Baik pada zaman kerajaan-kerajaan, zaman pra kemerdekaan, serta pada saat perjuangan kemerdekaan. Namun, sepertinya banyak pihak yang ingin menegasikan hal tersebut. Banyak pihak yang sedari awal sampai dengan sekarang mencoba menjauhkan islam dari umat islam Indonesia (sekularisasi). Salah satu caranya adalah dengan mengkaburkan sejarah negeri mereka sendiri. Waspadalah !

Begitulah pendapat Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar, kita mengkritisi Mengapa pada perayaan hari kartini harus meniru memakai pakaian kebaya? Dalam tata cara berpakaian islami dalam Islam, banyak sekali yang harus diperhatikan ketika ketika memakai baju kebaya dan harus banyak berfikir tentang hal ini. 

Sebagai contoh, pakaian kebaya identik dengan pernak pernik atau sama saja dengan perhiasan. Dalam Islam seorang wanita tidak boleh berpakaian berlebihan dengan perhiasan. Pakaian kebaya juga identik dengan membuat lekukan tubuh wanita, sehingga membentuk tubuh seorang wanita tersebut. Lihat dalam al-quran surat Al-Araf ayat 26.
Artinya: Hai, anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagaian dari tanda-tanda Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS Al A’raf : 26)

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً (رواه مسلم)

Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)

kita bisa mengkoreksi diri kita sendiri tentang hal ini, semoga bermanfaat.
Annisa.ANA (student of Al-Aziz Islamic Boarding School)

0 komentar:

Posting Komentar